What is the world's longest song title?

Swedish group Rednex are the proud owners of the world's longest song title.

At 52 words and 305 characters, (including spaces) here it is:

The Sad But True Story Of Ray Mingus, The Lumberjack Of Bulk Rock City, And His Never Slacking Stribe In Exploiting The So Far Undiscovered Areas Of The Intention To Bodily Intercourse From The Opposite Species Of His Kind, During Intake Of All The Mental Condition That Could Be Derived From Fermentation

https://mozaart.com/en/t/the-sad-but-true-story-of-ray-mingus-the-lumberjack-of-bulk-rock-city-and-his-never-slacking-strive-to-exploit-the-so-far-undiscovered-areas-of-intention-to-bodily-intercourse-from-the-opposite-species-of-his-kind-during-intake-of-all-the-mental-condition-that-could-be-derived-from-fermentation-rednex

I will offer Christine Lavin's "Regretting What I Said...(A Musical Apology)".

This song is called "Regretting what I said to you when you called me at 11:00 on Friday morning to tell me that 1:00 Friday afternoon you were gonna leave your office, go downstairs, hail a cab, to go out to the airport, to catch a plane, to go skiing in the Alps for two weeks. Not that I wanted to go with you; I wasn't able to leave town, I'm not a very good skier, I couldn't expect you to pay my way, but after going out with you for three years, I don't like surprises. And it's subtitled "A Musical Apology."

In this song, I attempt to take back everything I said while standing in a phone booth at the corner of 49th and 3rd.

http://www.christinelavin.com/index.php?page=songs&category=Future_Fossils&display=308

it would be Bolis Tarbarita, i think.

There's a song called "Dan dari sebuah ketiadaan yang terhasilkan di tengah lingkaran para anak manusia yang menjadi pecandu akan keberadaan objek yang dapat dinyatakan sebagai sesuatu yang ada dan pada keberlangsungannya akan menjadi terjebak di dalam jurang kebingungan dan mungkin juga bercampur dengan berbagai rupa kemarahan yang menyesatkan serta berbagai lembar keresahan ketika berjumpa secara nyata dengan sebuah ketiadaan yang memang adalah sesuatu yang tidak akan pernah diharapkan menjadi sebuah kenyataan dari para anggota buta ini yang hanya selalu mengharapkan sebuah kehadiran dari apa saja yang dapat dijelaskan dan dikatakan sebagai sesuatu yang ada sebelum akhirnya memang semua yang ada adalah sesungguhnya berjalan menuju ketiadaan yang pasti dan meniadakan segala yang disebut sebagai ada"